“ …arguments, like men, are often pretenders ”
-Plato
“ It woukd be a very good thing if
every trick could receive some short and obviously appropiate name, so
that when anyone used this or that particular trick, he could at once be
reproved for it.”
-Arthur Schopenhauter
Argumen yang premisnya tidak mendukung kesimpulan adalah salah satu
hal yang dapat menyebabkan timbulnya kesimpulan. Dalam kasus semacam ini
penalaran buruk, serta argumen dikatakan ‘keliru’. Sebuah ‘kesalahan’
yang tidak benar dalam penalaran. Oleh karena itu dapat kita simpulkan
definisi fallacy sebagai jenis argumen yang mungkin tampak benar, namun
pada kenyataannya tidak seperti itu.
Kesalahan-kesalahan Dari Relevansi
Ketika argumen bergantung pada premis yang tidak relevan dengan
kesimpulan, maka tidak akan mungkin untuk kita membangun sebuah
kebenarannya. Kekeliruan berkomitmen adalah salah satu relevansi.
Kesalahan-kesalahan Dari Anggapan
Ketika asumsi meragukan seperti terkubur dalam argument, sangat
memungkinkan kita untuk mendukung sebuah kesimpulan argumen yang buruk
dan dapat menyesatkan. Hal semacam ini disebut kesalahan-kesalahan dari
sebuah anggapan. Hal ini seharusnya dapat ditanggulangi dengan berfikir kritis agar seseorang tidak keliru dalam menyimpulkan sebuah argument.
Kesalahan-kesalahan Dari Ambiguitas
Arti kata-kata atau kalimat bisa berubah akibat kurangnya perhatian,
atau mungkin sengaja dimanipulasi. ketika kesimpulan yang ditarik
bergantung pada perubahan tersebut, tentu saja akan menyesatkan.
Kesalahan ini disebut ‘kesalahan-kesalahan dari ambiguitas.
Source :
Copi, I. M., & Cohen, C. (1998). Introduction To Logic. Prentice – Hall, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar