" Pengalaman pernah di suruh pulang lantaran belum membayar biaya kursus waktu SMA tidak membuat Dimas Iqbal Romadhan (25) patah arang. Beberapa tahun kemudian, bersama sang istri, Tunggul Puji Lestari (26), ia memiliki keinginan membagikan ilmu kepada masyarakat luas secara cuma-cuma. Baginya, pendidikan tidak bisa dikapilitasi "
( Oleh : DEFRI WERDIONO )
" KOMPAS , 20 OKTOBER 2014 "
BIODATA
Dimas Iqbal Romadhan, ia lahir di bangkalan 18 april 1989, ia mempunyai istri bernama Tunggul Puji Lestari (26). Ia berpendidikan di SDN pejagan 5 bangkalan, SMPN 1 Bangkalan, SMAN 1 Bangkalan, Satara Inggris Unibersitas Brawijaya (lulus 2011). Ia pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Inkubator Bisnis Universitas Islam Raden Rahmat, Dosen Luar Biasa Universitas Muhammadiyah Malang, Ketua BKPK Dekopino Kota Batu, Direktur CV Jaya Mandiri Kota Batu dan sekarang sedang mengikuti Program S-2 Pendidikan Bahasa Inggris.
Kini lebih dari 100 anak telah mengenal bahasa asing melalui Sekolah Alam Ngelmu Pring yang ia rintis. Pedepokan Ngelmu Pring berada tepat di bibir tebing anak Sungai Brantas di Jalan PatimuraIII, Batu, Jawa Timur. Kondisi kelasnya lesehan dan sederhana. rak berisi buku dan televisi tertumpang berserakan dengan papan tulis yang masih di goreskan syair dari prancis " Mon Petit Lapin ".
Tempat itu juga di gunakan untuk mendukung kegiatan warga, salah satunya menjadi tempat pemungutan suara. Dimas menuturkan, pedepokannya yang berada 200 meter dari jalan raya itu sendiri berdiri pada januari 2013. Sebelumnya, kegiatan belajar dilakukan dengan meminjam gedung SD Temas. Dimas dan Puji di bantu dalam tiga bahasa yaitu Inggris, Prancis dan Jepang.
PATUNGAN DANA
Kebetulan tidak menjadikan dimas menyerah. Nama Ngelmu Pring sediri disematkan karna tempat belajar ada di bawah rumpun bambu. Pring merupakan bahasa jawa dai bambu. Jadi, makna harfiah "Ngelmu Pring" adalah menurut ilmu di bawah rumpun bambu. adapun filosopinya bahwa bambu tamanan yang paling dekat dengan manusia.
Akhir Agustus sampai pertengahan September lalu, ada 15 orang asing dari sejumlah negara, seperti portugal, Jerman, Taiwan, Mesir, Tunisia, Tiongkok, dan Jepang, yang tergabung dalam lembaga pertukaran pemuda anatar negara ikut berpatisipasi.
Memperkenalkan bahasa asing kepada anak-anak tidaklah mudah. Salah satu kendalanya adalah meyakinkan pada orangtua siswa. Disini anak-anak diperkenalkan bahasa dalam suasana gembira, melalui nyanyi atas drama. Dalam teori linguistik program, belajar sesuatu yang di bungkusdengan kegiatan lain akan lebih mengena dibandingkan duduk dan mendengar. Ke depan dimas mempunyai kegiatan untuk membuat sebuah akademi bangsa. dia berharap kepada mantan pengajar yang telah keluar dan pindah ke tempat lain untuk bisa membuat tempat belajar gratis semacam Ngelmu Pring.
( Sumber : KOMPAS, 20 OKTOBER 2014)
Keinginan membagikan ilmu kepada masyarakat luas secara cuma-cuma. Baginya, pendidikan tidak bisa dikapilitasi. Sosoknya sangat memotivasi membuat orang lain tidak mudah putus asa atau menyerah. Sangat menginspirasi!
BalasHapus