Kompas, Rabu, 17 Desember 2014
(DI SUSUN OLEH : CORNELIUS HELMY)
Sosok Enung Nurul Huda (67) adalah seorang seniman
batik yang berada di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Batik yang masih
dipertahankan beliau adalah batik Sukapura. Banyak para pembeli yang
berpaling saat berinteraksi dengan beliau karena harga batik Sukapura
yang mahal. Wajar karena batik tersebut dapat selesai selama 1 bulan per
helai. Menurut Bapak Enung batik Sukapura bukan kain yang dibuat agar
laris di jual namun ia yakin bahwa batik Sukapura memiliki warisan dan
sejarah dimasanya.
Beliau tetap menjaga semangantnya untuk tetap membatik batik
Sukapura. Batik Sukapura dahulu memiliki masa kejayaannya pada tahun
1998 karena batik yang diyakini di bawa oleh prajurit Pangeran
Diponegoro ini laris. Sehingga Beliau memiliki banyak pekerja yang
membatik batik Sukapura sekitar 200 orang. Lalu terjadi krisis moneter
dan yang tadinya harga kain hanya Rp. 20.000-, menjadi Rp. 220.000-,.
Maka Beliau menutup usahnya beberapa bulan karena tidak dapat menggaji
para pegawainya. Kini hanya tersisa 10 orang itu pun sebagai selingan
saja saat para pembatik tidak mengambil panen.
Bila kita melihat lagi latar belakang bapak Enung Nurul Huda lahir di
Tasikmalaya, dan pendidikan hanya sampai SMA saja. Namun semangatnya
untuk melestarikan batik karena beliau terbiasa melihat orang tuanya
membatik ia pun kian semangat lagi untuk membatik batik Sukapura.
Kini salah satu sekolah di SMPN 1 Sukaraja kini memiliki
ekstrakulikuler membatik agar generasi muda masih tahu batik Sukapura.
Dan setelah beliau mengikuti Pameran Batik dan Batu Mulia di Gedung
Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya. Kini batik Sukapura akan digunakan
untuk pegawai negri sipil di Kabupaten Tasikmalaya.
Batik Sukapura kini menemukan kembali masa kejayaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar