My Music

Kamis, 15 Januari 2015

MEMELUK SEJARAH BATIK YANG PUNAH

Kompas, Rabu, 17 Desember 2014

(DI SUSUN OLEH : CORNELIUS HELMY)

Sosok Enung Nurul Huda (67) adalah seorang seniman batik yang berada di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Batik yang masih dipertahankan beliau adalah batik Sukapura. Banyak para pembeli yang berpaling saat berinteraksi dengan beliau karena harga batik Sukapura yang mahal. Wajar karena batik tersebut dapat selesai selama 1 bulan per helai. Menurut Bapak Enung batik Sukapura bukan kain yang dibuat agar laris di jual namun ia yakin bahwa batik Sukapura memiliki warisan dan sejarah dimasanya.
Beliau tetap menjaga semangantnya untuk tetap membatik batik Sukapura. Batik Sukapura dahulu memiliki masa kejayaannya pada tahun 1998 karena batik yang diyakini di bawa oleh prajurit  Pangeran Diponegoro ini laris. Sehingga Beliau memiliki banyak pekerja yang membatik batik Sukapura sekitar 200 orang. Lalu terjadi krisis moneter dan yang tadinya harga kain hanya Rp. 20.000-, menjadi Rp. 220.000-,. Maka Beliau menutup usahnya beberapa bulan karena tidak dapat menggaji para  pegawainya. Kini hanya tersisa 10 orang itu pun sebagai selingan saja saat para pembatik tidak mengambil panen.
Bila kita melihat lagi latar belakang bapak Enung Nurul Huda lahir di Tasikmalaya, dan pendidikan hanya sampai SMA saja. Namun semangatnya untuk melestarikan batik karena beliau terbiasa melihat orang tuanya membatik ia pun kian semangat lagi untuk membatik batik Sukapura.
Kini salah satu sekolah di SMPN 1 Sukaraja kini memiliki ekstrakulikuler membatik agar generasi muda masih tahu batik Sukapura. Dan setelah beliau mengikuti Pameran Batik dan Batu Mulia di Gedung Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya. Kini batik Sukapura akan digunakan untuk pegawai negri sipil di Kabupaten Tasikmalaya.
Batik Sukapura kini menemukan kembali masa kejayaannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar